Ditulis oleh: PILEMON KEIYA – CPNS Dinas Budpar Deiyai
Senin, 29 September 2025, langit Deiyai sangat cerah. Panorama indah Karya Agung Sang Maestro di Deiyai tenang dan terbentang indah. Gunung Pou-Pou hingga Puncak Deiyai bagian utara Deiyai terlihat kebiruan menyatu dengan keagungan biru yang indah. Sementara, danau Tigi teduh dan pulau Duamo terlihat menawan.
Kecerahan tersebut dibarengi dengan senyum indah dari 130 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diangkat melalui jalur THK2 itu diserahkan surat Keputusan (SK) oleh Bupati Kabupaten Deiyai melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Deiyai
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, para ASN di Deiyai terlihat berlalu-lalang pada masing-masing kantor. Wajah kabupaten mulai terlihat. Pasalnya, pelayanan terus dilaksanakan di perkantoran Tigido Deiyai. Hal itu digerakkan oleh Bupati Deiyai melalui sebuah kebijakan mendisplinkan seluruh ASN di Deiyai
Pada hari itu, pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Deiyai menggelar Rapat Koordinasi dengan Tim Pendamping Keluarga dari 67 kampung se-Kabupaten Deiyai di Aula Pertemuan DP3AKB, Waghete.
Fokus utama pertemuan ini adalah penanganan isu stunting pada ibu hamil dan bayi balita/batita.
Acara dibuka langsung oleh Bupati Deiyai, Melkianus Mote. Dalam sambutan, Mote menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting.
Bupati Mote menekankan pentingnya mengaktifkan Posyandu di tingkat desa sebagai garda terdepan dalam penanganan stunting.
“Nanti penanganan stunting juga kita mulai dari situ. Jadi kita keroyok sama-sama. Desa juga aktif. Dinas-dinas juga semua aktif. Tidak ada di sini bilang ah ini kesehatan punya ini pendidikan punya dan lain-lain,” serunya, menekankan bahwa masalah stunting adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi lintas sektor.
Point paling penting dalam ajakan di atas Adalah kita keroyok sama-sama. Semua pihak bersatu untuk sukseskan, tidak hanya dalam satu bidang. Tapi, ini bicara semua bidang. Dalam pelaksanan setiap program dari semua dinas di lapangan
Sinergitas dan kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan dan penerapan di lapangan adalah tali yang tidak bisa dilupakan.
Ini ajakan untuk melayani. Tidak hanya di kantor. Tetapi dalam pelaksanaan program yang bersentuhan langsung dengan Masyarakat. Jika sejumlah OPD bersatu dan melaksanakan satu program dan memberi manfaat yang besar, itu menjadi satu kebanggaan tersendiri
Kerja kolaboratif dapat memberi angin segar. Bahwa, setiap OPD mesti kolabirasi untuk keroyok program yang pro rakyat. Program yang benar-benar bersentuhan langsung pada warga.
Dalam kolaborasi yang dimaksud, OPD sudah saatnya melibatkan semua pihak, terutama rrganisasi non pemerintahan seperti KNPI, KONI, KPA, Dekranasda, Dewan Kesenian, atau apapun organisasi yang bersentuhan langsung dengan Masyarakat yang ada di Deiyai. Merek aini harus dilibatkan dalam rangka membangun Deiyai secara bersama.
Ini ajakan mulia dari Pimpinan daerah kepada semua komponen untuk bersama bangun Deiyai. Bupati dan Wakil Bupati sudah mulai bangun dengan semangat ENAIMO EKOWAI UNTUK DEIYAI – Bersama bangun untuk Deiyai.
Artinya, Pimpinan sudah mengajak semua komponen untuk berkontribusi dalam membangun Deiyai. Terutama kepada OPD harus bersama.
Jadi, mari kita ‘keroyok’ sama-sama untuk bangun Deiyai secara bersama berlandaskan Dou Gai Ekowai demi mewujudkan Deiyai yang jauh lebih baik dan maju