Deiyai [SINAR BEMO] — Sejumlah guru honorer dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Deiyai mengaku kecewa dengan proses pembagian honor yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P & P) setempat. Pasalnya, pembagian honor dinilai tidak sesuai dengan pendataan riil yang telah dilakukan di lapangan beberapa waktu lalu.
Menurut para guru, sebelumnya pihak dinas telah menyampaikan bahwa proses pendataan guru honorer akan dilakukan secara menyeluruh dan akurat guna memastikan keadilan dalam pembagian hak. Namun, saat honor dibagikan, dinas justru menggunakan data lama, sehingga banyak guru yang aktif mengajar tidak menerima honor mereka.
“Kami sangat kecewa. Sudah enam bulan kami menunggu dan berharap. Tapi ternyata pembagian honor berdasarkan data lama. Banyak dari kami yang aktif setiap hari di sekolah malah tidak mendapatkan hak kami,” ujar Benyamin Edowai mewakili teman-teman Honor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru-guru tersebut mempertanyakan kinerja Dinas P & P selama enam bulan terakhir, terutama dalam hal pendataan dan transparansi alokasi honor. Mereka menilai proses pembagian tidak adil dan tidak mencerminkan kerja riil para guru honorer yang setiap hari hadir dan melaksanakan tugas mengajar di sekolah masing-masing.
“Kami merasa diabaikan. Kalau datanya sudah dikumpulkan dari lapangan, kenapa masih pakai data lama? Selama enam bulan ini Dinas P & P kerja apa?” tambah guru lainnya dengan nada kecewa.
Para guru honorer berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Deiyai segera melakukan evaluasi dan pendataan ulang yang transparan. Mereka juga mendesak agar hak-hak guru yang belum terbayarkan segera disalurkan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Deiyai belum memberikan tanggapan resmi terkait persoalan tersebut.