Deiyai [SINAR BEMO] — Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Deiyai dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 berlangsung khidmat di Aula Sekretariat DPRD, Jumat (15/8/2025).
Acara ini menghadirkan Bupati Deiyai Melkianus Mote, pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah, pimpinan OPD, serta tamu undangan lainnya.
Dalam Serangkaiannya, Bupati Melkianus Mote menyoroti permasalahan minimnya aktivitas pelayanan di sejumlah sekolah dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Deiyai. Untuk mengatasinya, ia berkomitmen akan melakukan penempatan guru dan tenaga kesehatan berdasarkan kampung asal masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalnya, jika guru berasal dari Bomou, maka penempatannya harus di Bomou. Demikian juga, apabila tenaga medis berasal dari Butuma, maka ia harus bekerja di Puskesmas di kampung tersebut. Dengan begitu, pelayanan kesehatan dan pendidikan bisa berjalan aktif di setiap kampung,” jelas Bupati.
Bupati menegaskan langkah ini dimulai dari Puskesmas Waghete, yang sebelumnya hanya melayani pasien dalam jumlah terbatas, namun kini sudah membuka pelayanan secara penuh. Keberhasilan ini diharapkan menjadi model untuk Puskesmas dan sekolah di kampung-kampung lain.
“Ini adalah langkah awal. Kami akan melanjutkan upaya ini ke seluruh kampung yang memiliki fasilitas Puskesmas, agar masyarakat benar-benar merasakan pelayanan yang maksimal,” tegasnya.
Rapat paripurna tersebut juga membahas pengalokasian anggaran perubahan APBD untuk mendukung peningkatan pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, serta sektor pendidikan dan kesehatan.