Deiyai [SINAR BEMO] — Tokoh pemuda Provinsi Papua Tengah, Yakson Kotouki, S.T., menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Surat ini berisi dukungan penuh agar Frans Pigome, seorang putra asli Papua, diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI). Dukungan ini didasari pada keyakinan bahwa sudah saatnya anak pribumi menjadi tuan di negerinya sendiri demi mewujudkan Papua yang sejahtera, mandiri, dan berkembang secara ekonomi.
Tuntutan Kepemimpinan Putra Daerah di Freeport
Dalam keterangannya kepada media, Yakson Kotouki menegaskan bahwa posisi Presdir PTFI harus diberikan kepada putra daerah yang lahir dan memahami wilayah kerja tambang. Mengingat sebagian besar saham PTFI kini dikuasai oleh Indonesia, penentuan pemimpin tertinggi perusahaan tambang kelas dunia ini seharusnya menjadi kewenangan penuh pemerintah Indonesia, dengan memprioritaskan anak asli Papua pemilik “Bumi Cenderawasih”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang sebagian besar sahamnya kini dikuasai oleh Indonesia, bukan orang asli Papua. Oleh karena itu, sudah seharusnya posisi Presiden Direktur ditentukan oleh pemerintah Indonesia dan diberikan kepada putra daerah Papua yang memahami dan anak yang lahir di wilayah kerja tambang PT Freeport tersebut,” ujar Yakson.
Frans Pigome: Sosok Berpengalaman dan Memahami Papua
Yakson Kotouki menilai Frans Pigome adalah sosok yang tepat dan layak memimpin PTFI. Ia menyoroti rekam jejak dan pengalaman Pigome yang dinilai sangat mumpuni. Pigome diketahui telah bekerja di PT Freeport Pusat di Amerika Serikat selama 10 tahun, menempati berbagai posisi penting, serta dikenal memahami sistem dan operasional perusahaan secara mendalam.
”Sejak Freeport beroperasi di Indonesia tahun 1967 hingga kini, belum pernah ada anak asli Papua yang dipercaya menduduki jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Kami anak pemilik wilayah tambang mendukung secara surat terbuka kepada Presiden RI Prabowo Subianto, sudah saatnya anak pribumi Frans Pigome layak pimpin PT Freeport Indonesia,” tegas Yakson.
Lebih lanjut, Pigome dinilai memiliki keunggulan ganda, yakni kompetensi global dan pemahaman lokal. “Frans Pigome memahami wilayah, budaya, dan adat istiadat masyarakat Papua. Ia juga memahami bagaimana menumbuhkan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal,” tambah Kotouki. Pemuda Papua Tengah ini yakin, di bawah kepemimpinan Pigome, ekonomi masyarakat Papua, khususnya di sekitar area tambang, akan bisa berkembang pesat.
Solusi untuk Ketimpangan Ekonomi Lokal
Salah satu pertimbangan utama di balik dukungan ini adalah adanya ketimpangan ekonomi yang masih dialami masyarakat Papua, terutama di sekitar area tambang. Yakson Kotouki menyoroti minimnya kesempatan bagi masyarakat lokal untuk menjadi pemasok atau mitra kerja dalam sistem bisnis Freeport.
”Banyak pemasok di PT Freeport berasal dari luar Papua dan tidak memiliki kantor di wilayah Timika. Anak-anak asli Papua belum banyak diberdayakan. Oleh karena itu, kami meminta agar pemerintah dan pihak pemegang saham di Amerika memberikan kepercayaan kepada Frans Pigome yang memimpin Freeport Indonesia,” pintanya.
Melalui surat terbuka ini, perwakilan tokoh pemuda Papua Tengah menyatakan keyakinan bahwa di tangan anak Papua seperti Frans Pigome, PTFI dapat tumbuh dengan tetap memperhatikan budaya, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Tuntutan ini adalah bentuk dukungan, doa restu kepada Tuhan dan leluhur, serta permohonan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri ESDM agar memberikan kesempatan bagi anak negeri Ufuk Timur untuk memimpin perusahaan strategis tersebut.






