Deiyai [SINAR BEMO] — Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Pembangkit Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Deiyai dilaporkan menipis dan diperkirakan hanya cukup hingga 8 September 2025. Kondisi ini dipicu oleh terputusnya akses Jalan Trans Nasional Nabire-Ilaga akibat longsor di Kilometer 139-141. Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Provinsi Papua Tengah bergerak cepat dengan mengambil alih biaya subsidi pesawat untuk mendistribusikan BBM ke Deiyai.
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, pada Kamis (4/9/2025) pagi, langsung mengumumkan kebijakan ini guna memastikan pasokan listrik tetap terjaga di tiga kabupaten, yakni Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.
“Saya menanggung biaya subsidi pesawat. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pemilik maskapai penerbangan agar secepatnya menyalurkan BBM untuk kebutuhan penerangan,” ungkap Meki Nawipa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Nawipa juga meminta masyarakat di ketiga kabupaten tersebut agar tidak panik dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga barang dan ketersediaan BBM untuk PLN, sembari terus berupaya memperbaiki akses jalan darat yang terputus.
“Pemerintah punya tanggung jawab, dan siap salurkan BBM ke Waghete, Deiyai, untuk keperluan penerangan di Kabupaten Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” tambahnya.
Ketua Asosiasi Bupati se-Provinsi Papua Tengah, Melkianus Mote, yang juga menjabat sebagai Bupati Deiyai, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas respons cepat Gubernur Meki Nawipa. Menurutnya, langkah ini merupakan solusi nyata dalam menghadapi kendala pasca-terputusnya jalur vital.
“Terima kasih Bapak Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa atas bantuan nyata demi penerangan di 3 Kabupaten,” ujar Melkianus Mote.
Ia memastikan bahwa pasokan BBM sebanyak 32 ribu liter telah tiba, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan penerangan sementara hingga perbaikan jalan darat selesai.