Deiyai [SINAR BEMO] — Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, bergerak cepat menanggapi krisis bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Paniai, Deiyai, dan Dogiyai. Krisis ini disebabkan oleh putusnya akses jalan darat di Kilometer 139-141 akibat longsor. Sebagai solusi sementara, Pemerintah Provinsi Papua Tengah sepakat untuk mendistribusikan BBM melalui jalur udara dari Timika.
Keputusan ini diambil setelah Wagub Geley melakukan kunjungan langsung ke Paniai dan menggelar pertemuan dengan tiga kepala daerah: Bupati Paniai Yanpit Nawipa, Bupati Deiyai Melkianus Mote, dan Bupati Dogiyai Yudas Tebai, serta unsur Forkopimda setempat pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Wagub Deinas Geley menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah sepenuhnya memahami permasalahan yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Melalui instruksi Gubernur, kami bergerak dan akan memulai distribusi BBM lewat jalur udara guna menunjang kebutuhan warga,” jelasnya.
Rencananya, BBM akan diterbangkan dari Timika dan diturunkan di Bandara Wagete, Kabupaten Deiyai. Langkah ini akan dilakukan selama kurang lebih satu bulan ke depan, sembari menunggu perbaikan jalan darat selesai.
“Kami sepakat, selama kurang lebih satu bulan ke depan, distribusi BBM dilakukan lewat udara. Ini untuk memastikan penerangan dan aktivitas masyarakat tetap berjalan di tiga kabupaten,” tegas Wagub.
Menyikapi hal ini, Ketua Asosiasi Bupati Se-Papua Tengah, Melkianus Mote, menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi dan respons cepat dari Pemerintah Provinsi.
“Setelah sebelumnya saya telah surati PLN agar pemasokan minyak untuk kebutuhan penerangan menggunakan jalur udara. Rupanya Pemerintah Provinsi Papua Tengah juga punya tekad yang sama dengan apa yang kami harapkan,” tuturnya.
Kolaborasi ini menjadi bukti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menyelesaikan persoalan daerah. Hal ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk pembangunan yang lebih efektif dan merata di masa depan.