Warga Udagida Kembali Dilanda Banjir, Desak Pembangunan Jembatan Permanen

Saturday, 19 July 2025 - 21:59 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga menunjukkan lokasi banjir di Kampung Udagida, Distrik Tigi Timur, Deiyai, akibat luapan Kali Pipa. (Foto: Dok. Warga)

Warga menunjukkan lokasi banjir di Kampung Udagida, Distrik Tigi Timur, Deiyai, akibat luapan Kali Pipa. (Foto: Dok. Warga)

Deiyai [SINAR BEMO] — Warga Kampung Udagida, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, kembali menjadi korban banjir pada Sabtu malam (12/7). Luapan air dari Kali Pipa berukuran lutut merendam rumah dan kebun warga, memicu kekhawatiran akan keselamatan serta keberlangsungan mata pencaharian mereka. Peristiwa ini bukan yang pertama, bahkan terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut penuturan warga setempat, banjir disebabkan oleh saluran air di jembatan Kali Pipa yang tidak mampu menampung debit udara saat hujan deras. Jembatan tersebut dibangun menggunakan gorong-gorong berdiameter kecil, sehingga air dari hulu tersendat dan meluap ke organisasi.

“Udara dari Kampung Edaro, Kobeweta, Yumago, hingga Udadimi semuanya bermuara di Kali Pipa. Tapi karena gorong-gorong sempit, udara tidak bisa mengalir lancar,” ujar salah satu warga kepada SINAR BEMO. “Kami selalu jadi korban. Kebun rusak, rumah tergenang, dan aktivitas sehari-hari terganggu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga mengaku telah mengajukan proposal pembangunan jembatan permanen kepada Pemerintah Kabupaten Deiyai beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada respons yang konkret.

Beberapa bulan yang lalu, Bupati Deiyai bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Sumber Daya Air (SDA) sempat meninjau lokasi, tetapi tindak lanjutnya belum terealisasi.

“Kami berharap agar pemerintah daerah era sekarang melihat ini dan melakukan pembangunan Jembatan yang diameternya besar agar aliran berjalan mulus.”

Jika tuntutan warga tidak segera ditanggapi, mereka siap mengambil tindakan tegas.

“Kalau tahun ini atau tahun depan jembatan belum juga dibangun, kami sepakat akan putuskan jembatan lama sebagai bentuk protes,” tegas perwakilan warga dalam pernyataan tertulis.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menanggapi keluhan ini dengan membangun jembatan layak dan permanen. Mereka menilai, jika infrastruktur tetap dibiarkan dalam kondisi tidak memadai, bencana serupa dapat terjadi sewaktu-waktu dengan dampak yang lebih besar.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Donatus Mote Dukung Langkah Bupati Berantas Miras dan Narkoba di Deiyai
Bupati Deiyai Langsung Cek Lokasi Banjir, Perintahkan Dinas Terkait Mendata dan Salurkan Bantuan
Perjalanan Musik Senior Edowai: Dari Gitar Kapok hingga Tetap Lincah di Tahun 2025
Mahasiswa dan Masyarakat Butuma Sepakati Larangan Miras, Pinang, dan Kenakalan Remaja
Bupati Deiyai Tinjau Lokasi Peluapan Air di Kampung Deemaago
Mayat Bocah Perempuan Ditemukan di Pantai Kalibobo Nabire, Masih Mengenakan Seragam Sekolah
Ester Tebai Ditemukan Tak Bernyawa di Pantai Kalibobo, Ketua Perindo Papua Tengah Kutuk Keras
Papua sedang Tidak Baik Saja

Berita Terkait

Sunday, 28 September 2025 - 20:13 WIT

Donatus Mote Dukung Langkah Bupati Berantas Miras dan Narkoba di Deiyai

Saturday, 27 September 2025 - 17:40 WIT

Bupati Deiyai Langsung Cek Lokasi Banjir, Perintahkan Dinas Terkait Mendata dan Salurkan Bantuan

Saturday, 20 September 2025 - 12:28 WIT

Perjalanan Musik Senior Edowai: Dari Gitar Kapok hingga Tetap Lincah di Tahun 2025

Friday, 29 August 2025 - 18:52 WIT

Mahasiswa dan Masyarakat Butuma Sepakati Larangan Miras, Pinang, dan Kenakalan Remaja

Friday, 22 August 2025 - 18:03 WIT

Bupati Deiyai Tinjau Lokasi Peluapan Air di Kampung Deemaago

Berita Terbaru