Deiyai [SINAR BEMO] — Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Tebai dan masyarakat Papua Tengah atas meninggalnya Ester Tebai, seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang pada 22 Juli 2025.
Putri dari pasangan Yun Tebai dan Ida Ukago itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya telah membusuk di kawasan Pantai PLN Kalibobo, Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (2/8/2025).
Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Papua Tengah, Pilemon Keiya, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tragis ini. Dalam pernyataannya, Keiya mengecam keras tindakan keji tersebut yang disebutnya sebagai bentuk kebiadaban yang tak dapat diterima oleh nurani kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengutuk keras pembunuhan sadis terhadap anak terkasih Ester Tebai. Ini adalah bentuk kebiadaban yang harus dilawan oleh semua elemen masyarakat. Pelaku akan mendapat hukuman, baik di dunia maupun dari Tuhan,” tegas Keiya.
Lebih lanjut, ia menyoroti meningkatnya kasus kriminal di Nabire dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari aksi begal, penculikan, pembunuhan, pencurian kendaraan bermotor hingga peredaran miras. Menurutnya, kejahatan tersebut kini terjadi secara terang-terangan, bahkan di siang hari dan di tengah kota, namun belum ada upaya nyata dari pemerintah.
Desakan kepada Pemerintah dan Aparat Keamanan
Dalam pernyataannya, Keiya menyampaikan lima poin tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Nabire, yakni:
1. Menghentikan kesan pembiaran terhadap kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat.
2. Segera mengambil langkah konkret, cepat, dan tepat untuk mengatasi meningkatnya kriminalitas.
3. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga, khususnya di Kota Nabire.
4. Tidak menutup mata terhadap kejahatan yang terjadi secara terbuka.
5. Bersama aparat kepolisian segera mengungkap pelaku kejahatan dan menegakkan hukum secara adil.
Imbauan kepada Orang Tua
Selain mendesak pemerintah dan aparat keamanan, Keiya juga mengingatkan para orang tua agar meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam mencegah anak-anak menjadi korban kejahatan.
“Kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, anak-anak harus selalu berada di bawah pengawasan orang tua dan jangan dibiarkan berkeliaran tanpa pendampingan,” pesannya.
Peristiwa tragis ini diharapkan menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk bersatu melawan kejahatan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi muda di Papua Tengah.