Deiyai [SINAR BEMO] – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Deiyai resmi dikukuhkan pada 7 Juli 2025 di Ruangan Sekretariat Daerah Kabupaten Deiyai. Hanya dua hari setelah pengukuhan, Dekranasda Deiyai langsung berpartisipasi dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dengan teman “Perajin Budaya Mendunia,” yang digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 9–12 Juli 2025.
Partisipasi perdana ini menjadi momen penting bagi Dekranasda Deiyai untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kerajinan khas Papua kepada khalayak nasional. Ketua Dekranasda Kabupaten Deiyai, Ny. Fransina Rumbiak Mote, S.Km., memimpin langsung rombongan dan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mereka.
“Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan penyertaan-Nya, saya bersama tim Dekranasda Kabupaten Deiyai dapat hadir dan ikut serta dalam perayaan HUT Dekranas ke-45 ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Fransina, kehadiran mereka bukan semata-mata memenuhi undangan nasional, melainkan membawa misi khusus: memperkenalkan potensi lokal Deiyai dalam bentuk karya-karya kerajinan tangan, seperti anyaman, ukiran, dan wastra khas Papua. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga sarat makna budaya dan warisan leluhur masyarakat Papua.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Kabupaten Deiyai memiliki potensi kerajinan yang kaya dan layak bersaing di pasar nasional. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan para pengrajin lokal dan membuka peluang pasar baru,” tambahnya.
Di arena pameran, stan Dekranasda Deiyai menampilkan berbagai produk unggulan berbahan baku lokal, yang dibuat dengan keterampilan tradisional namun dikemas secara modern. Banyak pengunjung yang tertarik dengan keunikan dan keaslian motif-motif Papua yang dihadirkan.
Partisipasi ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi Dekranasda Deiyai. Fransina menyampaikan bahwa mereka tidak hanya hadir untuk memamerkan produk, tetapi juga belajar dari pengalaman daerah lain yang telah lebih dulu sukses dalam membina dan mengembangkan sektor kerajinan.
“Kami belajar dari berbagai pendekatan yang digunakan daerah lain, mulai dari sistem pelatihan, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerajinan di Deiyai agar mampu menjawab kebutuhan pasar modern,” jelasnya.
Tak lupa, Fransina menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Deiyai, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kepergian dan partisipasi Dekranasda dalam kegiatan berskala nasional ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan moril dan materil yang diberikan oleh pemerintah daerah. Ini bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan Dekranasda merupakan organisasi mitra pemerintah daerah yang bersifat non-profit dan independen, bertujuan untuk mendukung pengembangan industri kerajinan dan pelestarian budaya lokal di daerah masing-masing sangat penting dalam memajukan sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.
Kegiatan HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan mengusung tema besar “Kriya Unggul, Indonesia Maju.” Acara ini diikuti oleh perwakilan Dekranasda dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Selain pameran, kegiatan juga diramaikan dengan pelatihan, talkshow, fashion show wastra nusantara, hingga penandatanganan kerja sama antardaerah.
Fransina berharap, semangat melestarikan budaya dan memajukan industri kerajinan lokal yang diusung dalam kegiatan ini akan terus berlanjut setelah mereka kembali ke Deiyai.
“Semoga momentum ini menjadi awal bagi pertumbuhan ekosistem kerajinan daerah yang kuat, kreatif, dan berkelanjutan. Kami ingin pengrajin Deiyai semakin percaya diri untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” tutupnya.