Deiyai [SINAR BEMO] —Nasib memprihatinkan dialami para mahasiswa penghuni Asrama Bomou Kamkei yang terletak di kawasan Abepura, Jayapura. Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIT, pagar pembatas yang mengelilingi area asrama roboh dan menimpa bagian atap bangunan, menyebabkan kerusakan serius. Kejadian ini kembali menyoroti buruknya kondisi asrama yang selama ini dihuni mahasiswa asal kampung Bomou.
Pagar yang runtuh diketahui telah lama dalam kondisi tidak layak dan rawan ambruk. Menurut pengakuan salah satu mahasiswa penghuni asrama, kondisi bangunan sudah sejak lama mengkhawatirkan. Kayu-kayu penopang utama terlihat lapuk dan atap mulai bocor di banyak tempat.
“Bangunan ini sudah tua. Dinding dan atapnya terbuat dari kayu yang sudah lapuk. Saat pagar runtuh dan menimpa atap, kami tidak kaget, karena sebelumnya memang sudah terlihat retak-retak,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asrama Bomou Kamkei merupakan tempat tinggal bagi puluhan mahasiswa Papua yang berasal dari daerah pedalaman Bomou. Meski dalam kondisi serba terbatas, asrama ini menjadi tempat bernaung mereka selama menempuh pendidikan di ibu kota provinsi Papua.
Yang menjadi sorotan, hingga kini belum ada tindakan atau kejelasan dari Panitia Pembangunan Asrama Bomou yang dibentuk sejak 2019. Mahasiswa menyatakan bahwa telah dilakukan dua kali turnamen yang bertujuan menggalang dana untuk pembangunan asrama baru, namun hasilnya tidak pernah dipublikasikan secara transparan.
“Kami menuntut Panitia Pembangunan Asrama segera memberikan laporan penggunaan dana hasil turnamen dan menyampaikan langkah nyata ke depan. Bila tidak ada respons dalam waktu dekat, kami siap membongkar sendiri bangunan lama ini dan kembali ke kampung untuk menuntut kejelasan serta meminta pertanggungjawaban,” tegas salah satu mahasiswa dalam pernyataan resmi.
Mahasiswa menyayangkan kurangnya perhatian dari panitia dan pihak terkait. Mereka merasa terabaikan selama bertahun-tahun, meskipun mereka telah berjuang mempertahankan tempat tinggal tersebut dengan kondisi yang sangat terbatas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak panitia. Mahasiswa berharap insiden ini menjadi titik awal perubahan. Mereka meminta agar pemerintah daerah, tokoh masyarakat Bomou, serta panitia yang dibentuk segera duduk bersama dan memprioritaskan pembangunan asrama baru demi keselamatan dan kenyamanan mahasiswa.
Asrama Bomou tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi simbol perjuangan generasi muda Bomou dalam menuntut ilmu. Ketika kondisi bangunan kian memburuk dan respon pihak terkait nihil, mahasiswa merasa mereka harus bertindak sendiri untuk mempertahankan hak dan martabat mereka sebagai pelajar.