Deiyai [SINAR BEMO ] –Kampung Deemago, yang terletak di wilayah pedalaman Papua, hingga kini belum menikmati infrastruktur dasar seperti jalan darat dan listrik. Ketertinggalan ini secara langsung menghambat aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam kunjungan resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) pada Selasa, 27 Mei 2025, ditemukan bahwa akses jalan menuju Kampung Deemago belum tersedia. Selain itu, belum ada jaringan listrik yang mengalir ke wilayah tersebut, membuat warga bergantung sepenuhnya pada sumber daya alam tanpa dukungan teknologi.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan penyuluhan tentang pentingnya kolaborasi antara keluarga, warga, dan kelompok masyarakat untuk membangun kemandirian kampung. Dalam sesi ini, seorang ibu warga kampung menyampaikan keluhannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Akses jalan harus segera dibangun karena sudah lama kami tidak bisa memasarkan hasil bumi ke luar kampung, seperti ke Pasar Umum Wagete,” ungkapnya dengan nada penuh harap.
Kepala Kampung Deemago, Bapak Daniel Pigome, dalam wawancara terpisah menyatakan keprihatinannya:
“Masyarakat kami hanya bisa menjual hasil bumi di pinggir jalan kampung. Kalau ada yang beli, kami bersyukur. Kalau tidak, hasil panen dikonsumsi sendiri,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah untuk membangun akses jalan dan jaringan listrik di kampung tersebut. Menurutnya, ketimpangan pembangunan harus segera diatasi demi keadilan dan pemerataan.
“Kami ingin sejajar dengan kampung lain. Pembangunan bukan soal kenyamanan semata, tetapi soal hak yang sama untuk berkembang,” tambahnya.
Meski di tengah keterbatasan, Kepala Kampung Daniel tetap membangun semangat optimisme. Ia mengajak warganya untuk terus bertani dan beternak sembari berharap pemerintahan baru membawa perubahan positif.
“Saya yakin, suatu saat nanti jalan akan dibangun dan listrik akan masuk. Ketika itu tiba, pemerintah akan datang dan melihat hasil kerja keras masyarakat Deemago,” pungkasnya.
Situasi di Kampung Deemago menjadi gambaran nyata bahwa masih banyak daerah terpencil di Indonesia yang memerlukan perhatian dan aksi nyata. Pemerataan pembangunan harus menjadi prioritas agar seluruh warga negara merasakan manfaat kemerdekaan dan pembangunan yang adil.