Deiyai [SINAR BEMO] — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Deiyai sukses menggelar puncak Sayembara Desain Batik Khas Suku Mee Tahun 2025. Pada Selasa, 25 November 2025, di Aula Pertemuan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Deiyai, Dekranasda secara resmi mengumumkan para pemenang.
Acara yang bertujuan menggali dan mengembangkan potensi budaya lokal ini, dibuka pendaftarannya secara online pada 5-10 November 2025 dan menarik minat perajin serta desainer muda di Deiyai. Pengumuman ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Kepala Dinas Pariwisata, perwakilan Bank Papua dan BRI Waghete, serta Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Tengah.
Ketua Dekranasda Kabupaten Deiyai, Fransina Rumbiak Mote, S.KM, menyampaikan bahwa sayembara ini merupakan langkah strategis untuk mengangkat dan melestarikan kekayaan budaya Suku Mee ke dalam produk ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh kekayaan budaya Suku Mee dapat terdokumentasi dan diwujudkan ke dalam motif batik yang memiliki identitas jelas, autentik, dan representatif,” ujar Fransina Rumbiak Mote.
Tiga dewan juri, Alfo Smith S.Sn, Titus Pekei, SH., M.Si, dan Yulianus Mote, SE, telah menetapkan para pemenang melalui penilaian yang ketat. Berikut daftar para pemenang:
Yosinta Douw
Hanna Reona Pakage
Oktovina Mote
Bupati Deiyai, Melkianus Mote, ST, dalam sambutan penutupnya mengapresiasi inisiatif Dekranasda. “Suku yang besar adalah suku yang menghargai budayanya. Saya berterima kasih kepada tim yang telah berinisiasi menyelenggarakan sayembara ini,” kata Bupati.
Bupati Melkianus Mote memastikan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi memiliki tindak lanjut yang nyata. Desain batik yang menjadi juara akan disempurnakan sebelum ditetapkan sebagai batik khas Mee Kabupaten Deiyai. Selain itu, pemerintah daerah berencana membuka museum yang dikelola Dinas Pariwisata dan menyiapkan pasar suvenir yang akan dikelola oleh Dekranasda.
Diharapkan sayembara ini dapat memacu kreativitas perajin dan memperkuat branding daerah melalui produk budaya yang mampu bersaing di tingkat regional dan nasional.






