Deiyai [SINAR BEMO] — Hari Jumat, 6 Juni 2025 menjadi momen bersejarah dan penuh kegembiraan bagi pasangan Simeon Yakobus Rumaikew dan Naomi Edowai, yang resmi mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan kudus. Prosesi sakral tersebut berlangsung di Gereja Kingmi Jemaat Kefas Wagete, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, disaksikan oleh keluarga besar, kerabat, sahabat, serta masyarakat sekitar yang turut hadir memberikan doa restu.
Suasana haru menumpuk gereja ketika ibadah pernikahan dimulai. Dihiasi dengan bunga-bunga segar dan simbol-simbol adat lokal, Gereja Jemaat Kefas menjadi saksi sakral Simeon dan Naomi melangkah menuju altar. Di hadapan para saksi, pendeta, dan jemaah yang hadir, mereka mengucapkan janji pernikahan secara lantang dan penuh keyakinan, sebuah janji seumur hidup untuk saling mencintai, menghormati, dan setia dalam segala keadaan.
Pendeta yang memimpin ibadah pentingnya membangun rumah tangga yang berlandaskan kasih Kristus, komunikasi yang terbuka, dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat. Dalam khotbahnya, ia mengingatkan kedua mempelai bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang komitmen dan pengorbanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah prosesi gerejawi selesai, rangkaian acara dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di GOR Bulutangkis Wagete Yomeni. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIT dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIT tersebut berlangsung meriah namun tetap penuh nuansa kekeluargaan.
Yang menarik dari resepsi ini adalah balutan adat Mee dan Biak yang terasa kental, baik dari dekorasi hingga busana pengantin. Simeon tampil gagah dalam balutan busana adat lengkap khas Khas Biak sementara Naomi anggun mengenakan sentuhan budaya Mee yang elegan. Ornamen tradisional, motif khas Papua, dan tarian adat turut memeriahkan suasana, menggambarkan betapa kayanya warisan budaya yang dimiliki oleh kedua mempelai.
Dalam kesan dan pesan, perwakilan keluarga mempelai laki-laki menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam dan harapan terbaik bagi pasangan baru ini. “Kami percaya, karena mereka telah berjanji di hadapan Tuhan di gereja, maka janji itu untuk selamanya. Kami berharap mereka bisa saling mencintai, menghormati, dan membangun rumah tangga yang menjadi teladan bagi keluarga besar dan masyarakat,” ujar salah satu anggota keluarga dari pihak mempelai pria.
Pdt. Marinus Edowai, M.Th mewakili keluarga mengatakan, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mengambil bagian untuk acara pernikahan.
Saat ini Simeon Rumaikeu bukan lagi Rumaikeu tapi Sudah menjadi Edowai di dalam keluarga, sehingga mulai hari ini kita menjadi satu.
Ucapan selamat dan doa restu pun mengalir dari para tamu yang hadir. Beberapa kerabat bahkan datang dari luar Deiyai untuk menyaksikan langsung momen bahagia ini. Kehangatan dan kebersamaan begitu terasa dalam setiap pelukan, tawa, dan doa yang dipanjatkan.
Tidak hanya sebagai momentum pribadi bagi kedua mempelai, pernikahan Simeon dan Naomi juga menjadi simbol penting bagi komunitas, tentang persatuan dua keluarga, dua budaya, dan dua hati yang kini bersatu dalam satu kasih yang kudus.
Selamat menempuh hidup baru, Simeon dan Naomi. Semoga pernikahan ini menjadi awal yang indah untuk kehidupan yang penuh berkat, kasih, dan kebahagiaan.