Mantan Komisioner KPU Deiyai Rakit Gitar Kayu Berkualitas Pabrikan

Sunday, 25 May 2025 - 13:12 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Marinus Edowai menunjukkan salah satu gitar kayu buatannya yang belum dicat.

Marinus Edowai menunjukkan salah satu gitar kayu buatannya yang belum dicat.

Deiyai ​​​​[SINAR BEMO] – Marinus Edowai, mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Deiyai ​​​​periode 2014–2018, kembali mencuri perhatian publik. Bukan karena sepak bola terjangnya di dunia politik, melainkan berkat kepiawaiannya merakit gitar kayu secara mandiri. Dengan peralatan sederhana dan bahan lokal, ia berhasil membuat delapan buah gitar akustik yang memiliki kualitas menyerupai produk pabrikan.

“Saya memanfaatkan waktu luang dengan membuat gitar. Saat ini saya sudah menghasilkan delapan gitar dari kayu lokal,” ujar Marinus saat ditanya melalui WhatsApp Minggu, 25 Mei 2025.

Untuk bagian depan gitar, Marinus memilih kayu cempaka putih karena ringan dan menghasilkan resonansi suara yang baik. Sementara bagian belakang dan fingerboard dibuat dari balok kayu besi berukuran 5×10 sentimeter, yang diukir secara manual agar sesuai dengan ukuran fret standar gitar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski bukan pengrajin profesional, ketekunan dan kesempurnaan teknis Marinus membuat hasil karyanya tampak presisi. Ia membeli sejumlah bahan pelengkap seperti lem kayu, fret besi, mur stem, alat stem, dan senar gitar dari toko alat musik secara berani. Namun, ia mengakui kesulitan dalam mendapatkan fret berkualitas.

“Fret gitar cukup sulit saya temukan di toko lokal. Saya masih mencari informasi untuk bisa mendapatkan alat ini secara berkelanjutan,” tambahnya.

Hingga kini, delapan rakitan gitar Marinus masih dalam kondisi belum dicat. Ia tengah berusaha mencari bahan dan peralatan pengecatan agar hasil akhirnya lebih estetis dan layak dijual. Ke depan, Marinus berharap dapat menyempurnakan proses produksi dan menjadikan kegiatan ini sebagai peluang usaha di bidang industri kreatif lokal.

Kisah Marinus menjadi inspirasi bahwa kreativitas tidak mengenal batas profesi. Dari mantan penyelenggara pemilu, kini ia menjelma menjadi perajin gitar rumahan yang menjanjikan. Semangatnya dalam mengembangkan potensi lokal menunjukkan bahwa inovasi bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari tempat terpencil sekalipun.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Deiyai: Dunia Pariwisata yang sedang tertidur
Dogiyai Juarai Lomba Sendratari, Siap Wakili Papua Tengah di Tingkat Nasional
Kadis Pendidikan Lepas Siswa Deiyai ke Festival Budaya Pelajar Papua Tengah
Dekranasda Deiyai dan Festival TIFA Jalin Kerja Sama untuk Festival Pesona Danau Tigi 2026
Goyang Aster bukan Kebudayaan Orang Asli Lani
Dekranasda Deiyai Promosikan Kerajinan Khas Papua di HUT ke-45 Dekranas
Dekranasda Deiyai Siap Promosikan Kerajinan Kulit Kayu Meepago
Mahasiswa Lanny Jaya Yogyakarta Gelar Tarian Galang Dana

Berita Terkait

Tuesday, 23 September 2025 - 05:15 WIT

Deiyai: Dunia Pariwisata yang sedang tertidur

Saturday, 6 September 2025 - 18:12 WIT

Dogiyai Juarai Lomba Sendratari, Siap Wakili Papua Tengah di Tingkat Nasional

Tuesday, 2 September 2025 - 10:00 WIT

Kadis Pendidikan Lepas Siswa Deiyai ke Festival Budaya Pelajar Papua Tengah

Tuesday, 2 September 2025 - 06:46 WIT

Dekranasda Deiyai dan Festival TIFA Jalin Kerja Sama untuk Festival Pesona Danau Tigi 2026

Wednesday, 6 August 2025 - 17:37 WIT

Goyang Aster bukan Kebudayaan Orang Asli Lani

Berita Terbaru