Deiyai [SINAR BEMO] – Marinus Edowai, mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Deiyai periode 2011–2018, kembali mencuri perhatian publik. Bukan karena sepak bola terjangnya di dunia politik, melainkan berkat kepiawaiannya merakit gitar kayu secara mandiri. Dengan peralatan sederhana dan bahan lokal, ia berhasil membuat delapan buah gitar akustik yang memiliki kualitas menyerupai produk pabrikan.
“Saya memanfaatkan waktu luang dengan membuat gitar. Saat ini saya sudah menghasilkan delapan gitar dari kayu lokal,” ujar Marinus saat ditanya melalui WhatsApp Minggu, 25 Mei 2025.
Untuk bagian depan gitar, Marinus memilih kayu cempaka putih karena ringan dan menghasilkan resonansi suara yang baik. Sementara bagian belakang dan fingerboard dibuat dari balok kayu besi berukuran 5×10 sentimeter, yang diukir secara manual agar sesuai dengan ukuran fret standar gitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski bukan pengrajin profesional, ketekunan dan kesempurnaan teknis Marinus membuat hasil karyanya tampak presisi. Ia membeli sejumlah bahan pelengkap seperti lem kayu, fret besi, mur stem, alat stem, dan senar gitar dari toko alat musik secara berani. Namun, ia mengakui kesulitan dalam mendapatkan fret berkualitas.
“Fret gitar cukup sulit saya temukan di toko lokal. Saya masih mencari informasi untuk bisa mendapatkan alat ini secara berkelanjutan,” tambahnya.
Hingga kini, delapan rakitan gitar Marinus masih dalam kondisi belum dicat. Ia tengah berusaha mencari bahan dan peralatan pengecatan agar hasil akhirnya lebih estetis dan layak dijual. Ke depan, Marinus berharap dapat menyempurnakan proses produksi dan menjadikan kegiatan ini sebagai peluang usaha di bidang industri kreatif lokal.
Kisah Marinus menjadi inspirasi bahwa kreativitas tidak mengenal batas profesi. Dari seorang mantan penyelenggara pemilu, kini ia menjelma menjadi perajin gitar rumahan yang menjanjikan. Semangatnya dalam mengembangkan potensi lokal menunjukkan bahwa inovasi bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari tempat terpencil sekalipun.