Deiyai [SINAR BEMO] – Dewan Kesenian Provinsi Papua Tengah (DKPPT) sukses menyelenggarakan perhelatan akbar Lomba Musik Tradisional Versi Mambesak yang memukau. Kegiatan ini digelar dengan semangat melestarikan warisan budaya musik Papua yang kaya, bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Lama pada Kamis, 24 Oktober 2025. Mengusung tema “Kitong sama-sama mengangkat dan meramaikan musik tradisional akustik Papua,” lomba ini menjadi panggung ekspresi bagi talenta-talenta musik dari seluruh wilayah Papua Tengah.
Lagu Wajib yang menguji kemampuan teknis dan penghayatan peserta adalah “Akai Bipamare,” disempurnakan dengan empat lagu pilihan terikat yang seluruhnya sarat dengan nilai-nilai filosofis dan narasi lokal. Sebanyak 17 grup musik turut ambil bagian, masing-masing membawa nuansa unik dan kedalaman interpretasi terhadap musik Mambesak—genre yang dikenal mengutamakan unsur akustik dan kearifan lokal.
Setelah melalui penilaian ketat dari Dewan Juri yang fokus pada aspek musikalitas, harmonisasi, aransemen, dan interpretasi lirik, kompetisi ini akhirnya menelurkan jawara-jawara terbaik. Dalam ajang yang penuh persaingan sehat ini, Grup Musik “Tigi Peku” berhasil mencatatkan namanya di posisi teratas, keluar sebagai Juara I. Keberhasilan Tigi Peku ini disambut meriah dan membuktikan dedikasi mereka dalam penggarapan musik Mambesak. Juara II dan Juara III juga diraih oleh grup-grup yang menunjukkan kualitas tak kalah mumpuni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keberhasilan Tigi Peku terbilang dramatis mengingat singkatnya waktu persiapan mereka. Jeck Badii Jadi, salah satu personil kunci Grup Tigi Peku, mengungkapkan rasa syukur dan pengalamannya saat dihubungi via WhatsApp.
“Kami mulai persiapan hari Rabu sore, sesaat setelah kami mendaftar. Kemudian kami mengikuti technical meeting kemarin, hari Kamis. Dan hari ini (Jumat, 24/10/2025) kami langsung tampil di lomba,” ujar Jeck.
Ia menambahkan, “Dalam dua hari yang sangat singkat ini, kami segera berkumpul dan intensif latihan. Kami berupaya memberikan yang terbaik dari hati kami untuk musik Mambesak ini, dan puji Tuhan, kerja keras kami berbuah manis dengan keluar sebagai Juara I.”
Jeck Badii Jadi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara. “Kami sampaikan terima kasih banyak kepada Dewan Kesenian Papua Tengah yang sudah memberikan ruang ekspresi yang sangat berharga bagi kami, terutama untuk merayakan dan mempopulerkan kembali musik Mambesak. Semoga semangat ini terus berlanjut.”
Lomba ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, namun juga sebuah momentum penting untuk menegaskan kembali posisi musik tradisional akustik Papua sebagai warisan tak ternilai yang harus dijaga dan dihidupkan oleh generasi muda. DKPPT berharap kegiatan semacam ini dapat terus menjadi katalisator kebangkitan seni dan budaya di Provinsi Papua Tengah.






