Deiyai: Dunia Pariwisata yang sedang tertidur

Tuesday, 23 September 2025 - 05:15 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Philemon Keiya CPNS Budpar Kabupaten Deiyai.

Philemon Keiya CPNS Budpar Kabupaten Deiyai.

Apakah kita membiarkan terus tidur atau bangunkan untuk ‘terbang’ bersama?

Oleh: Filemon Keiya – CPNS Dinas Budpar Deiyai

Deiyai ​​merupakan salah satu negeri yang sangat indah di wilayah pegunungan di tanah Papua. Daerah ini terdiri dari wilayah perkampungan Debei yang diapit dua gunung yang indah, Danau Tigi yang indah dan juga menghiasi dan memperindah panorama wilayah Tigi yang memanjakan mata, wilayah Kapiraya dengan hamparan gunung dan Lembah serta kali-kali yang serta wilayah Bouwobado yang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap wilayah besar yang sudah disebutkan di atas, tentunya memiliki kelebihan dengan daerah

APBD di Deiyai ​​pada tahun 2025 kurang lebih sebesar Rp 1.143.270.000.000 (Satu Triliun Seratus Empat Puluh Dua Miliar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Dari angka tersebut, PAD yang mampu dihasilkan di Deiyai ​​pada tahun 2024 kemarin sebesar Rp 82.524.921.600 (Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Dua Puluh Empat ribu Sembilan Ratus Dua Puluh Satu Ribu Enam Ratus Rupiah)

Data di atas ini sudah bisa menjadi acuan. Bahwa, di Deiyai ​​tidak ada PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang bisa kita andalkan untuk Pemerintah Daerah bisa menghasilkan banyak hal, terutama membangun kesejahteraan bagi Masyarakat Deiyai ​​melalui PAD yang kita bisa hasilkan bersama dengan kekayaan alam yang berlimpah ini

Untuk hasilkan PAD di kabupaten Deiyai, selain kantor BPPRD, salah satu dinas teknis yang secara langsung menjadi pintu penghasil uang adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dinas ini ‘dapur’ penghasil PAD jika dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pihak.

Deiyai ​​merupakan salah satu daerah yang masih belum tersentuh oleh tangan manusia dengan keindahan panorama yang sangat menjanjikan. Sebagai daerah yang memiliki panorama yang indah, tentunya Deiyai ​​sangat menjanjikan untuk mengembangkan daya tarik wisata diantaranya daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan/binaan manusia

Tidak hanya destinasi wisata yang sudah disediakan oleh Allah di seluruh kabupaten Deiyai. Bahwa sesungguhnya manusia diberikan akal oleh Allah untuk bisa mengkreasikan berbagai hal termasuk wisata buatan yang bisa dibuat di mana saja di wilayah kabupaten Deiyai

Deiyai ​​juga bisa menjadi daerah tujuan dari mereka yang membutuhkan terapi alami setelah berhari-hari atau berminggu-minggu setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Selain dengan tujuan jalan-jalan, Deiyai ​​juga bisa menjadi tempat strategi dimana Deiyai ​​menjadi ’emaa owaa’untuk para pebisnis.

Satu hal yang harus menjadi pemahaman bersama baik seluruh komponen di Deiyai adalah kita memiliki potensi wisata yang cukup besar. Kita memiliki panorama dan keindahan alam yang sangat indah dan warisan budaya dari leluhur yang cukup baik. Ini modal yang sangat kuat dalam mengembangkan destinasi wisata. Danau Tigi dan sekelilingnya yang terlukis indah karya Agung Sang Maestro yang tiada duanya baik itu pulau Duamo, beberapa tanjung indah yang memberi peluang untuk kembangkan, perkampungan di Deiyai dengan gugusan perbukitan yang memanjakan mata, hamparan gemunung yang indah

Dari modal alam indah dan punya warisan kebudayaan suku Mee yang dimiliki kabupaten Deiyai, bisa digenjot destinasi wisata yang dapat memberikan hiburan yang bisa dikenang. Termasuk dapat menikmati wisata budaya yang bisa dikembangkan. Contohnya, pulau Duamo yang indah dan cantik. Dimana, tempat ini menyimpan berbagai cerita hidup yang banyak. Jika dibangun villa, maka akan banyak wisatawan yang akan datang. Selain villa, di sana juga bisa dibangun Café. Tentunya tempat ini akan menjadi pilihan dari ribuan orang setiap hari. Karena, Duamo yang bersentuhan langsung dengan danau Tigi dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Sehingga, para pengunjung akan merasakan terapi alami bagi jiwa

Selain Duamo, sejumlah kampung seperti Meiyepa, Onaago dan Puduu, dan Bomou bisa dikembangkan destinasi wisata. Dimana, jika dibangun café atau villa di kampung-kampung ini dengan view danau Tigi yang sangat memanjakan mata.

Atau, kampung Kogemani dengan perbukitan yang menyimpan sejuta keindahan dengan hamparan danau dan Lembah Tigi. Tidak hanya di situ, ada di Kampung Yaba dengan view kali Yawei yang tenang dan hamparan Lembah Tigi Timur. Dan, perkampungan Debei dan perbukitan indah yang diapit oleh dua gunung yang cukup indah dan menawan.

Keindahan alam dan Panorama danau Tigi yang indah ini, merupakan salah satu warisan tak ternilai bagi anak cucu dan hidup yang Panjang bagi orang Deiyai. Ini kekayaan yang sudah diberikan Allah untuk orang Deiyai. Maka, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga alam dan keindahan ini secara kolektif dan kontinyuitas. Semua pihak harus bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan alam yang dianugrahkan Allah ini.

Alam yang indah ini merupakan jaminan hidup untuk ratusan tahun ke depan. Baik itu danau Tigi yang menawan. Dan juga, perbukitan dan gugugan pegunungan yang memagari batas-batas kehidupan manusia di bumi Deiyai.

Perkembangan semakin maju. Dunia Pariwisata juga semakin maju. Salah satu yang perlu dikembangkan adalah eko wisata. Perpaduan kerja antara Pariwisata, Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan. Kolaborasi kerja dari sejumlah dinas ini sangat penting demi mendorong kemajuan daerah. Lalu, didorong meningkatnya pendapatan asli daerah

Selain itu, kolaborasi antara Pariwisata dan Kebudayaan untuk bangun cagar budaya. Di sana, akan dijadikan pusat pelestarian segala jenis kebudayaan. Akan jadi tempat untuk terus belajar berbagai hal yang baik, terutama kepada generasi muda.

Jika hidupkan pariwisata maka hidupkan segala sendi kehidupan, terutama dari segi ekonomi. Selain itu kurangi pengangguran serta pemberdayaan para pemuda dan keterlibatan semua masyarakat di sekitarnya.

Demi memulai untuk hidup yang panjang dari dunia Pariwisata di daerah ini, sudah saatnya harus dipikirkan bagaimana memulai pelatihan dan pengembangan bagi penyedia layanan pariwisata, seperti pemandu wisata, hotel, dan transportasi. Pelatihan ini dapat mencakup keterampilan komunikasi, pengetahuan tentang destinasi, dan pelayanan pelanggan. Selain itu, meningkatkan kualitas akomodasi, transportasi, dan layanan pariwisata lainnya juga penting untuk meningkatkan pengalaman wisatawan

Selain itu, salah satu yang sangat menjanjikan dan perlu dikembangkan di Deiyai Adalah wisata budaya. Suku Mee dengan kekayaan budaya yang sangat besar ini memberikan peluang yang sangat baik. Daya tarik wisata budaya seperti Museum dan Cagar Budaya.

Agar menjadi pintu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalu Pariwisata dan Kebudayaan, maka sudah seharusnya semua pihak terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai Dinas teknis dan BAPPERIDA, Perhubungan, BPMK, dan BPPRD sebagai dinas terkait dan DPRD serta konsultan Pariwisata harus duduk bersama dan menyusun perencanaan yang baik dan kompeherensif.

Tantangan

Menjadikan Deiyai menjadi pusat Pariwisata adalah impian bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Karena mereka memahami betapa pentingnya Pariwisata bagi kehidupan banyak pihak, terutama Masyarakat yang akan rasakan dampak dari Pembangunan Pariwisata. Dinas Budpar ini merupakan ‘dapur’ yang akan mengasilkan PAD. Selain itu memberikan manfaat langsung kepada Masyarakat di sekitar tempat destinasi wisata

Namun, Impian untuk jadikan Deiyai menjadi daerah wisata ini harus dikubur, karena, ada sejumlah tantangan, diantaranya:

1. Tidak adanya perhatian serius dari Pemerintah Daerah

2. Tidak ada pemahaman bersama yang dibangun bahwa sangat penting untuk Pembangunan Pariwisata di Deiyai dan dampak baiknya. Sehingga, Masyarakat merasa dan menganggap Pariwisata sebagai sesuatu yang tidak penting. Lalu, Masyarakat tidak bersedia melepaskan lahan untuk dibangun dunia pariwisata

3. Tidak ada intelektual yang berdiri di masing-masing kampung untuk memberikan pencerahan akan betapa pentingnya Pembangunan Pariwisata.

Saran

Maka itu, demi kemajuan dan perkembangan Pariwisata Deiyai, saran kami sebagai berikut:

1. Perlu perhatian serius dari Kepala Daerah. Perlu ada waktu khusus untuk bahas hal yang menjadi dasar dengan para ASN Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

2. Pemda harus berani jadikan Pariwisata sebagai salah satu dinas unggulan untuk mengembangkan berbagai destinasi di Deiyai

3. Semua pihak harus memiliki pemahaman bersama. Bahwa, Pariwisata akan memberi kehidupan bagi semua pihak dalam waktu yang lama. Sehingga, memberi kesadaran betapa pentingnya Pembangunan Destinasi Pariwisata kepada seluruh Masyarakat

Penutup

Ini pandangan saya sebagai salah satu ASN baru di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Deiyai. Dengan harapan, kiranya dinas ini bisa dijadikan ‘dapur umum’ untuk meningkatkan PAD bagi daerah tercinta kita ini. Selain meningkatkan PAD, jika dibangun Pariwisata, tentu dampaknya akan dirasakan terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dalam keluarga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dogiyai Juarai Lomba Sendratari, Siap Wakili Papua Tengah di Tingkat Nasional
Kadis Pendidikan Lepas Siswa Deiyai ke Festival Budaya Pelajar Papua Tengah
Dekranasda Deiyai dan Festival TIFA Jalin Kerja Sama untuk Festival Pesona Danau Tigi 2026
Goyang Aster bukan Kebudayaan Orang Asli Lani
Dekranasda Deiyai Promosikan Kerajinan Khas Papua di HUT ke-45 Dekranas
Dekranasda Deiyai Siap Promosikan Kerajinan Kulit Kayu Meepago
Mahasiswa Lanny Jaya Yogyakarta Gelar Tarian Galang Dana
Strategi Latihan Efektif untuk Tingkatkan Kualitas Band Musik

Berita Terkait

Tuesday, 23 September 2025 - 05:15 WIT

Deiyai: Dunia Pariwisata yang sedang tertidur

Saturday, 6 September 2025 - 18:12 WIT

Dogiyai Juarai Lomba Sendratari, Siap Wakili Papua Tengah di Tingkat Nasional

Tuesday, 2 September 2025 - 10:00 WIT

Kadis Pendidikan Lepas Siswa Deiyai ke Festival Budaya Pelajar Papua Tengah

Tuesday, 2 September 2025 - 06:46 WIT

Dekranasda Deiyai dan Festival TIFA Jalin Kerja Sama untuk Festival Pesona Danau Tigi 2026

Wednesday, 6 August 2025 - 17:37 WIT

Goyang Aster bukan Kebudayaan Orang Asli Lani

Berita Terbaru