Deiyai [SINAR BEMO] — Pemerintah Kabupaten Deiyai terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program strategis yang menyasar kesadaran keluarga terhadap pentingnya pendidikan dan keterampilan. Pada Tahun Anggaran 2025, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Deiyai meluncurkan kegiatan “Peningkatan Kesadaran Keluarga dalam Pendidikan dan Keterampilan” yang menggabungkan sosialisasi Indeks Desa (ID) dengan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.
Program ini dirancang sebagai upaya komprehensif untuk membekali masyarakat, khususnya keluarga, agar berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak serta mengembangkan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari Tim Penggerak PKK, Kepala Kampung, hingga warga secara langsung.
Pentingnya Peran Keluarga dalam Pendidikan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ibu Frits Bukega, S.Kep, Ners, Staf Ahli PKK Kabupaten Deiyai. Dalam sesi penyuluhan, Ibu Frits menegaskan bahwa pendidikan dan keterampilan merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan untuk membangun manusia yang mandiri dan memiliki daya saing.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya diperoleh di bangku sekolah formal, melainkan juga harus didukung oleh penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan berkelanjutan yang melibatkan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Peran orang tua sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan sejak dini dan memberikan contoh perilaku positif yang menjadi teladan bagi anak-anak.
“Orang tua harus berhati-hati dengan sikap dan tindakan di hadapan anak-anak karena mereka akan meniru apa yang dilihat. Jika ingin mencetak generasi yang baik dan berkarakter, maka orang tua wajib memberikan contoh yang baik pula,” jelas Ibu Frits.
Meningkatkan Keterampilan Sebagai Kunci Kesejahteraan
Selain aspek pendidikan formal, program ini juga fokus pada peningkatan keterampilan masyarakat. Ibu Frits mengajak seluruh warga untuk tidak berhenti belajar dan terus mengasah kemampuan mereka, baik keterampilan dasar, teknis, non-teknis, hingga keterampilan abad 21 yang sangat relevan di era digital dan globalisasi.
Beberapa keterampilan dasar yang ditekankan antara lain kemampuan membaca dan menulis serta keterampilan praktis seperti membuat kemasan makanan atau dekorasi ruangan yang bisa langsung diterapkan dalam kegiatan usaha rumahan maupun pemerintahan.
Untuk keterampilan teknis, masyarakat didorong mengikuti pelatihan seperti tata boga, komputer, pertukangan, dan pembuatan mebel. Sementara keterampilan non-teknis seperti komunikasi efektif, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kerja sama tim juga menjadi perhatian agar masyarakat mampu beradaptasi dengan dinamika pekerjaan masa kini.
Di sisi lain, keterampilan abad 21 seperti literasi digital, berpikir kritis, kreativitas, serta kolaborasi global menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat tidak tertinggal dalam menghadapi tantangan zaman.
“Jika masyarakat fokus mengembangkan keterampilan yang dimiliki dan tekun dalam menjalankan usaha, seperti menjual hasil kerajinan atau makanan, maka peluang ekonomi akan tumbuh dan mereka bisa bersaing dengan usaha lain,” tutur Ibu Frits.
Peran Tim Penggerak PKK dan Dukungan Kepala Kampung
Sebagai bagian dari strategi pemberdayaan, Tim Penggerak PKK di kampung-kampung didorong untuk merancang program berbasis kesehatan, pendidikan, dan keterampilan yang kemudian diajukan kepada Kepala Kampung guna memperoleh dukungan anggaran.
Hal ini penting agar program yang berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Ibu Frits juga menekankan pentingnya orang tua mengantar anak-anak mereka ke sekolah sejak usia dini, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), agar anak-anak dapat terbiasa dengan dunia pendidikan dan siap bersaing di masa depan.
Harapan dan Tantangan
Dengan pelaksanaan program ini, Pemerintah Kabupaten Deiyai berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan keterampilan meningkat signifikan. Keluarga diharapkan menjadi tempat utama dalam pembentukan karakter, pengembangan pengetahuan, dan pengasahan keterampilan anak-anak sejak dini.
Langkah ini diyakini akan menghasilkan generasi muda yang tangguh, mandiri, dan mampu bersaing secara sehat di tingkat lokal, nasional, bahkan global. Meski demikian, tantangan dalam membangun kesadaran ini tetap ada, terutama dalam hal konsistensi partisipasi orang tua dan masyarakat luas.
Dengan sinergi antara pemerintah, keluarga, dan komunitas, Kabupaten Deiyai optimis mencetak SDM berkualitas yang siap menghadapi perubahan zaman serta turut mendorong kemajuan daerah secara menyeluruh.