DEIYAI SINAR BEMO – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Deiyai untuk masa bakti 2025-2030 resmi dilantik dalam sebuah upacara khidmat di Aula BKD Deiyai pada hari Rabu, 8 Oktober 2025. Pelantikan ini dihadiri oleh Bupati Deiyai, Ketua KPA Provinsi Papua Tengah, Kepala Dinas Kesehatan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan sejumlah undangan penting lainnya.
Pengurus KPA Kabupaten Deiyai yang baru dilantik diketuai oleh Melkianus Mote, ST sebagai Ketua Umum, didampingi Wakil Ketua Mando Mote, S. STP, Ketua Harian Maksimus Pigai, S.T Aktifis, Sekretaris Daniel Pakage, S.KM, Bendahara Desi Dogopia, dan Staf Ahli dr. Arista Wuriyawan. Mereka dilantik langsung oleh Ketua KPA Provinsi Papua Tengah, Freny Anou, S. Ip.
Kolaborasi dan Pendekatan Komunitas Jadi Kunci
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Deiyai, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KPA, menekankan bahwa penanggulangan HIV/AIDS adalah tugas yang tidak mudah. Ia mendorong pengurus baru untuk membangun kolaborasi yang kuat dengan pemerintah, semua instansi terkait, organisasi nasional dan internasional, LSM, serta kelompok-kelompok masyarakat di Deiyai.
”Menjadi petugas KPA itu tidak mudah. Oleh sebab itu, mulai tahun ini membentuk satu komunitas dulu yang dinilai rentan sekali dalam penularan HIV agar memudahkan sosialisasi,” ujar Bupati.
Bupati menegaskan pentingnya membentuk dan melibatkan komunitas atau kelompok rentan agar memudahkan pendekatan sosialisasi. Kelompok yang disebutkan meliputi mama-mama pasar, komunitas anak-anak terminal, komunitas pekerja karoke, dan komunitas lainnya. Pendekatan ini dinilai vital untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi yang efektif.
Serius Bekerja Dulu, Dana Hibah Mengikuti
Selain itu, Bupati juga menyoroti masalah pendanaan. Ia berharap pengurus KPA menunjukkan keseriusan kerja dalam misi kemanusiaan ini dengan menjalankan kegiatan terlebih dahulu.
”Saya harap kegiatan harus dijalankan terlebih dahulu baru dana bantuan pemerintah seperti dana hibah bisa diproses. Hal ini penting, agar adanya keseriusan kerja dalam misi kemanusiaan ini,” harapnya. Sebagai bentuk dukungan, Bupati menjanjikan bahwa pengurus KPA yang terbentuk akan diberikan BPJS Ketenagakerjaan mulai tahun depan.
Deiyai Peringkat Ke-4 di Papua Tengah
Sementara itu, Ketua KPA Provinsi Papua Tengah, Freny Anou, S. Ip, menyoroti pentingnya sosialisasi untuk menyelamatkan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa saat ini, sekitar 160 kasus HIV/AIDS terdata di Deiyai, namun diperkirakan masih banyak yang belum terperiksa. Sosialisasi yang gencar harus dilakukan untuk mendorong masyarakat memeriksakan diri dan segera mendapat pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan, Mando Mote, S. STP, menambahkan bahwa proteksi harus ditingkatkan melalui sosialisasi di tingkat anak usia sekolah, SMP dan SMA. Hal ini penting mengingat Deiyai berada di urutan ke-4 kasus HIV/AIDS di Papua Tengah.
Secara keseluruhan, pelantikan ini menjadi momentum bagi semua pihak – mulai dari pribadi, keluarga, kelompok, agama, hingga pemerintah di tingkat kampung, kabupaten, dan provinsi – untuk bersama-sama melaksanakan sosialisasi dan penyelamatan manusia dari bahaya penularan HIV/AIDS.