DEIYAI, SINAR BEMO – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Deiyai menyelenggarakan Pelatihan Kader Posyandu yang resmi dibuka oleh Bupati Deiyai, Melkianus Mote, ST, pada hari Selasa, 7 Oktober 2025, bertempat di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Deiyai.
Pelatihan ini diikuti oleh para kader Posyandu dari berbagai kampung di beberapa distrik Kabupaten Deiyai dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, gizi, dan kesehatan keluarga, serta mendorong peran aktif para ibu dalam keluarga dan meningkatkan pendidikan kesehatan.
Ketua TP PKK Kabupaten Deiyai, Fransina Rumbiak Mote, S.Km, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan ini idealnya dilaksanakan oleh TP PKK Provinsi, pihaknya sepakat dengan Pokja IV untuk tetap melaksanakan pertemuan ini di tingkat kabupaten. Menurut Fransina, pelatihan kader Posyandu sangat penting karena para ibu kader adalah ujung tombak di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Di Posyandu, peran ibu kader sangat krusial, bukan hanya petugas kesehatan. Jika kader tidak aktif, maka kegiatan di lapangan tidak akan berjalan,” tegas Fransina. Para kader diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam persiapan, seperti menimbang bayi, dan membantu pelaksanaan “lima langkah” (meja) Posyandu.
Fransina berharap melalui pelatihan ini, semua kader semakin percaya diri, terampil, dan siap mengajak masyarakat untuk aktif datang ke Posyandu setiap bulan. Ia juga mengajak, “mari kita sama-sama wujudkan Posyandu yang aktif, ramah, dan bermanfaat bagi semua orang.”
Sementara itu, Bupati Deiyai Melkianus Mote, dalam sambutannya saat membuka kegiatan, menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah misi prioritas kepemimpinannya. Ia bertekad untuk kembali mengaktifkan Posyandu di desa-desa, mengingat saat ini dana untuk kesehatan dan pemberdayaan sudah tersedia, baik dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, maupun dana desa.
Bupati juga meminta agar tidak ada perbedaan data antara kader PKK, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, berjanji akan turun langsung mengecek ke Puskesmas, dan menyerahkan data yang seragam kepada dinas-dinas terkait. Selain itu, ia menginstruksikan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) agar Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk Posyandu wajib dimasukkan dalam perencanaan anggaran kampung.
Bupati menegaskan bahwa kampung yang memiliki Posyandu aktif namun belum menerima dana dapat melapor kepadanya, berbeda dengan kampung yang Posyandu-nya tidak aktif. Ia berpesan kepada para kader agar melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat, bersatu, dan tidak lelah melayani demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Deiyai yang semakin sehat.