Deiyai [SINAR BEMO] – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai PERINDO Provinsi Papua Tengah mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama empat bupati yakni Bupati Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai agar segera mengambil langkah cepat dalam menangani putusnya badan jalan akibat longsor di ruas utama Nabire – Puncak pada Kilometer 139, Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire.
Longsor yang terjadi sejak Jumat, 15 Agustus 2025, hingga kini belum tersambung akibat curah hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut. Kondisi ini menyebabkan akses transportasi lumpuh dan berdampak serius terhadap pasokan kebutuhan pokok.
Akibat terputusnya jalan, harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM) di tiga kabupaten yakni Dogiyai, Deiyai, dan Paniai melambung tinggi. Kenaikan harga bahkan dilakukan sepihak oleh para pedagang tanpa mengindahkan standar satuan harga (SSH) yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah dua minggu masyarakat tiga kabupaten hidup dengan harga yang sangat tinggi. Selain itu, pelayanan pemerintahan juga ikut terganggu,” ungkap Plt. Ketua DPW PERINDO Papua Tengah, Pilemon Keiya.
PERINDO menilai pemerintah provinsi maupun kabupaten terkesan lamban dalam merespon bencana ini. Padahal, jalan poros Nabire – Puncak Jaya merupakan satu-satunya akses vital bagi ribuan masyarakat di wilayah pegunungan.
Untuk itu, PERINDO mendesak Gubernur Papua Tengah dan para bupati segera berkoordinasi dengan Satker Balai Jalan dan Jembatan yang menangani jalan nasional guna mencari solusi cepat. Selain itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah mengundang kepala distrik Siriwo dari Nabire dan Paniai, serta tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan untuk membahas langkah penanganan bersama di lokasi terdampak.
“Kami juga meminta tiga pemerintah kabupaten, yakni Dogiyai, Deiyai, dan Paniai, agar segera mengambil langkah cepat untuk mengontrol harga sembako dan BBM di daerah masing-masing,” tegas Pilemon Keiya.
DPW PERINDO Papua Tengah mengingatkan bahwa jika masalah ini dibiarkan, lonjakan harga sembako dan BBM akan terus menyiksa masyarakat di tiga kabupaten tersebut. Pemerintah diminta tidak menutup mata dan segera bertindak demi keberlangsungan hidup rakyat.