Deiyai [SINAR BEMO] — 15 Agustus 2025, Keluarga besar Wakeitei, Mugou, Yaba, dan Atouda (Wamuya) menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan Gereja Kingmi Kalvari Bomou II dengan memberikan sumbangan sukarela senilai Rp20 juta hari ini. Sumbangan ini diserahkan langsung kepada panitia pembangunan gereja sebagai bentuk dukungan dan solidaritas.
Perwakilan keluarga Wamuya, Tino Mote, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan mereka. “Kami mohon maaf karena kami baru datang sekarang, karena sebagian dari kami memiliki kesibukan dan hal lainnya,” ujar Tino.
Ia menekankan bahwa sumbangan tersebut bukan hanya berasal dari satu marga. “Kami tidak hanya Mote, tapi ada Pakage, ada Kotouki, ada Edowai dan marga lainnya sehingga kami ini keluarga,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tino Mote juga menambahkan bahwa nilai uang bukanlah hal utama, melainkan kebersamaan dan kekeluargaan. “Jangan lihat besaran uang, tetapi sebagai tanda bahwa kami juga ada. Kami berikan, tetapi lebih dari itu, ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang harus saling tolong dan mempedulikan satu dengan lainnya,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Akulian Mote. Ia menyatakan bahwa kehadiran mereka adalah bagian dari rencana Tuhan. “Dasar kami adalah Tuhan, sehingga kami bisa datang hari ini karena itu adalah rencana Tuhan,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan jauh lebih penting dari materi. “Uang bukan ukuran yang diprioritaskan, tapi yang terpenting adalah kesatuan dan persatuan, saling menghargai dalam segala hal. Uang harta yang bisa didapat ketika ada manusia, yang terpenting adalah kita saling bertemu saat ini,” jelas Akulian.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Yance Pakage, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam atas kepedulian keluarga besar Wamuya. “Kami sampaikan ucapan terima kasih banyak kepada keluarga besar Wamuya atas kepedulian dan sumbangan uang yang diberikan,” ujar Yance.
Ia mendoakan agar kehidupan dan pekerjaan serta anak-anak dari keluarga Wamuya selalu ditentukan oleh Tuhan.
Sumbangan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan kekeluargaan masih hidup dan menjadi landasan yang kuat dalam mendukung pembangunan fasilitas ibadah demi kemaslahatan bersama.