(Refleksi Khotba Pdt. Benny Giay pada Peresmian Gereja Kingmi Kalvari Bomou II)
Peresmian sebuah gereja bukanlah sekadar seremonial peresmian gedung baru. Lebih dari itu, momen ini adalah panggilan untuk refleksi mendalam tentang peran gereja di tengah masyarakat yang terus berubah. Dalam khotbahnya pada acara peresmian Gereja Kingmi Jemaat Kalvari Bomou II, Pdt. Dr. Benny Giyai, PhD, mengajak jemaat untuk merenungkan, “Kita resmikan gereja ini dalam keadaan apa?”
Tanah Papua, dengan segala kekayaannya, menjadi magnet bagi berbagai kepentingan. Pdt. Benny Giyai mengingatkan bahwa kekayaan ini tidak hanya mendatangkan hal-hal baik, tetapi juga berbagai tantangan dan ancaman. Pertanyaan reflektif muncul: apakah pemekaran menjadi enam provinsi akan membawa kesejahteraan atau justru petaka? Di sinilah kesadaran jemaat menjadi kunci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tema “Berubah untuk Menjadi Kuat” menjadi landasan refleksi ini. Pemulihan harus dimulai dari diri sendiri, kemudian meluas ke keluarga, gereja, dan masyarakat. Gereja diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi sekitarnya.
Pdt. Benny Giyai menyatakan kegembiraannya karena gereja ini didirikan dalam keadaan sadar. Kesadaran ini akan melahirkan “Daud-Daud” dan “Musa-Musa” baru, pemimpin-pemimpin yang berani dan visioner. Gereja harus menjadi tempat di mana generasi muda dididik dan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan zaman.
“PI Baru” menjadi semangat baru dalam penginjilan, dimulai dari diri pribadi masing-masing, Kekuarga, Gereja dan Masyarakat. Pdt. Benny Giyai menekankan pentingnya mengurus anak-anak dengan baik dan memberikan pendidikan yang berkualitas. Penginjilan batu harus dimulai dari keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Tanggal 19 Oktober ditetapkan sebagai Hari Anak Kingmi, momentum untuk memberikan perhatian khusus kepada generasi muda. Biarlah momen ini menjadi pengingat bagi seluruh keluarga Kingmi bahwa Generasi adalah aset paling penting dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat.
Sosok Zakeus Pakage menjadi inspirasi bagi kalangan keluarga Mee. Gerakan-gerakan Teologi kontekstualnya menjadi pedoman yg kokoh dalam berbudaya dan beragama. Pdt. Benny mendorong semangat Zakeus Pakage untuk dihidupkan kembali lagi. Semangat yang mengingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.
Peresmian Gereja Kingmi Kalvari Bomou II bukan hanya tentang gedung baru, tetapi tentang komitmen untuk berubah, memulihkan, dan menjadi kuat. Gereja harus menjadi pusat pembentukan karakter, pendidikan, dan penginjilan, menghasilkan pemimpin-pemimpin yang membawa dampak positif bagi masyarakat Papua, Khusunya Deiyai, Bomou.
Akhirnya, saya ucapkan selamat untuk Jemaat Kingmi Kalvari Bomou II atas Gedung Gereja yang baru diresmikan. Tuhan Yesus memberkati selalu.
—-
Bomou, 25 September 2025
Yanpit Kotouki
(Ketua Biro PAR Klasis Tigi)