Sinar SINAR BEMO — Dinas Pertanian Kabupaten Deiyai sukses menyelenggarakan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Ternak, yang diikuti oleh 20 kelompok tani di seluruh kabupaten. Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi petani lokal untuk meningkatkan praktik pertanian modern, khususnya dalam agribisnis kopi.
Acara resmi dihadiri oleh jajaran tinggi daerah, termasuk Bupati Deiyai, Melkianus Mote, S.T, dan Sekretaris Dinas Pertanian, Demianus Pakage. Kehadiran para pimpinan ini, termasuk Aleks Pigai, M.Pd, serta Kepala Bidang, staf, dan tenaga honorer, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif peningkatan kapasitas petani.
Bintang utama dalam sesi materi adalah Nikson Kotouki, S.P. Beliau menyajikan paparan vital bertajuk “Panen Kopi dan Pascapanen,” yang langsung menyentuh aspek penentu kualitas biji kopi dari hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Standar Panen: Mengapa Hanya Buah Merah yang Dipilih?
Nikson Kotouki, S.P. menekankan bahwa kualitas kopi diawali di kebun. Kunci utama panen adalah selective picking, yakni hanya memetik buah kopi yang sudah benar-benar matang atau berwarna merah. Pemetikan ini harus dilakukan secara hati-hati.
Selain itu, kebersihan wadah penyimpanan menjadi syarat mutlak. Buah kopi merah yang sudah dipetik wajib dimasukkan ke dalam tempat atau karung yang terjamin bersih. “Tidak boleh menggunakan karung bekas barang lain,” tegas Nikson. Penggunaan wadah kotor akan menimbulkan kontaminasi yang berdampak buruk pada hasil akhir, dan berpotensi menghilangkan keaslian cita rasa kopi.
4 Metode Pengeringan Biji Kopi Menurut Nikson Kotouki
Tahap pascapanen memegang peran krusial dan memiliki empat variasi proses pengeringan yang dibahas tuntas oleh Nikson Kotouki. Sebelum penjemuran, wajib dilakukan sortir untuk memisahkan biji kopi yang bagus dari yang jelek atau dari kotoran lain. Pengupasan kulit buah dapat dilakukan manual (melalui perendaman air) atau menggunakan mesin huller.
Selanjutnya, proses penjemuran akan dilakukan dengan empat tahapan yang memengaruhi karakter rasa kopi:
- Proses Full Washed (Pluas): Biji kopi dicuci, direndam, dan lendir (mucilage) dibersihkan secara total. Hasilnya adalah biji yang sangat bersih.
- Proses Semi-Washed (Simulas): Lendir dibersihkan sebagian, tidak seluruhnya. Sisa lendir yang menempel memberikan sweetness alami pada biji kopi.
- Proses Honey (Hany): Biji kopi dikupas, tetapi dibiarkan diselimuti lendir (madu) saat dijemur, tanpa dicuci.
- Proses Natural: Setelah dipetik, buah kopi merah langsung dijemur utuh. Proses ini menghasilkan profil rasa buah yang paling intens.
Penyimpanan Kopi: Menjaga Kualitas Setelah Kering
Terakhir, disampaikan pula cara menyimpan biji kopi yang sudah kering. Biji kopi, baik yang sudah dikupas (green bean) maupun yang masih berlapis kulit (parchment), harus disimpan di tempat khusus. Tempat penyimpanan harus bersih, kering, dan dapat berupa karung, wadah, atau tempat plastik yang dikhususkan. Pengetahuan ini diharapkan dapat memberikan petani Deiyai keterampilan untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi.