Deiyai [SINAR BEMO] — Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas Pertanian menyalurkan bantuan lima jenis pupuk kepada masyarakat di halaman kantor Bupati pada Kamis (20/11/2025).
Bantuan ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pertanian, Aleks Pigai, M.Pd., menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan pupuk secara maksimal. Ia menjelaskan bahwa dari lima jenis bantuan tersebut, tiga jenis pupuk anorganik yaitu NPK, ZA, Urea, dan KCL sangat direkomendasikan untuk digunakan pada tanah tandus yang selama ini dianggap sulit ditanami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kami berharap semua penerima bantuan dapat memanfaatkan pupuk dengan baik. Tiga jenis ini cocok untuk tanah tandus, menjadikannya kembali produktif. Selama ini tanah yang dianggap tidak bisa tumbuh tanaman, kini bisa, jelas Pigai.
Pigai menambahkan, dua jenis pupuk lain, yaitu pupuk yang disebutkan Sil A dan Sil B, serta pupuk kandang (organik), ditujukan untuk lahan yang sudah subur. Penggunaan pupuk ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan daun dan buah, yang memungkinkan petani menikmati hasil panen lebih cepat.
Dinas Pertanian menyoroti ironi bahwa Kabupaten Deiyai, dengan tanah yang sejatinya subur, masih menyalurkan sayur-sayuran dari Nabire. Pigai bercita-cita mengubah pola ini.
”Deiyai itu tanah subur. Harusnya, kita yang membawa dan menjual ke Nabire atau kota lain. Selama ini masyarakat sudah bekerja keras, tapi hasilnya sedikit karena tidak menggunakan pupuk. Kami ingin masyarakat mencoba bantuan ini, melihat hasilnya, dan menjadikan ini sebagai modal awal untuk membeli pupuk secara mandiri,” tegasnya.
Bantuan ini bersifat terbatas, sehingga masyarakat terdorong untuk menjadikan panen pertama sebagai sumber pendapatan untuk membeli pupuk sendiri, menghentikan ketergantungan pada bantuan pemerintah. Pigai juga menyarankan agar pupuk organik digunakan pada lahan yang berumput tinggi atau tandus, sementara pupuk anorganik fokus pada lahan yang subur, demi mencapai hasil panen yang maksimal.
“Jangan hanya sekedar menunggu bantuan dari pemerintah, tetapi harus ada usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan hasil yang maksimal, masyarakat bisa membeli pupuk lanjutan, dan usahanya terus berjalan,” tutup Pigai.






