Deiyai SINAR BEMO — Pemerintah Kabupaten Deiyai di bawah kepemimpinan Bupati Melkianus Mote, S.T. akan memberlakukan kebijakan baru yang revolusioner mulai tahun 2026. Masyarakat yang ingin mengajukan permohonan bantuan tidak lagi melalui mekanisme proposal tertulis, melainkan dengan kegiatan nyata di lapangan. Bupati menegaskan bahwa pembuatan kandang ternak dan penanaman kopi arabika akan berfungsi sebagai proposal yang akan langsung ditinjau oleh pemerintah daerah.
Kebijakan ini disampaikan Bupati Melkianus Mote pada acara pelatihan yang berlangsung di aula sekretariat dewan (Sekwan) pada Selasa, 8 Oktober 2025, yang diikuti oleh 20 kelompok tani di Kabupaten Deiyai. Bupati mengajak masyarakat untuk fokus pada peluang ekonomi yang menjanjikan, yaitu beternak babi dan pengembangan perkebunan kopi arabika, yang dinilai memiliki pangsa pasar yang jelas.
Untuk mendukung inisiatif ini, Pemkab Deiyai pada tahun 2026 akan menyiapkan 5.000 ekor ternak babi untuk dibagikan. Pembagian ini diprioritaskan bagi masyarakat yang telah menyiapkan kandang ternak. Plt. Kepala Dinas Pertanian, Aleks Pigai, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa 5.000 ekor babi tersebut akan dibeli dari peternak asli Deiyai. Apabila stok dari masyarakat Deiyai tidak mencukupi, barulah babi akan didatangkan dari luar. Kebijakan pembelian dari peternak lokal ini merupakan upaya nyata Pemkab untuk merangsang masyarakat agar segera beternak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain ternak babi, Bupati juga menyoroti kopi arabika sebagai komoditas unggulan yang mendunia. Ia berharap pengembangan kopi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Dinas Pertanian juga menyiapkan program insentif, di mana bibit kopi per pohon akan dibayar Rp2.500 per bulan. Dengan skema ini, penanam 1.000 bibit akan mendapatkan penghasilan Rp250.000 per bulan, dan penanam 5.000 bibit akan mendapatkan Rp1.250.000 per bulan. Penghasilan ini di luar pendapatan dari hasil panen buah kopi.
Aleks Pigai juga mengingatkan masyarakat, terutama pascaperistiwa putusnya jalan di Kilometer 139-141, untuk mulai menanam kebutuhan pangan sehari-hari seperti sayur-sayuran dan ubi jalar, serta memelihara ternak di rumah sebagai bentuk ketahanan pangan.
Dinas Pertanian berkomitmen untuk lebih dekat dengan masyarakat. Mulai tahun depan, tim akan turun langsung ke kampung-kampung. Kunjungan ini bukan untuk membagi-bagikan uang, melainkan untuk memberikan pemahaman dan edukasi langsung di lapangan mengenai cara beternak dan bertanam yang benar.
Pigai juga menggarisbawahi pentingnya tertib administrasi. Data penerima bantuan telah diajukan ke provinsi dan pusat, dan calon penerima yang berhak adalah mereka yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Rekening. Masyarakat yang belum memilikinya diimbau untuk segera melakukan perekaman di Kantor Dukcapil.
Mulai tahun depan, Pemerintah Kabupaten Deiyai akan langsung mengecek lokasi usaha yang dikerjakan masyarakat untuk semua bidang usaha, memastikan alokasi bantuan tepat sasaran dan berbasis kinerja.