Deiyai [SINAR BEMO] —Pertengahan tahun ajaran menjadi penanda berakhirnya semester genap di seluruh jenjang pendidikan. Sekolah-sekolah di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, telah resmi meliburkan kegiatan belajar mengajar. Libur semester ini berlangsung selama kurang lebih tiga hingga empat minggu dan berlaku bagi siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
Bagi para siswa, liburan tentu menjadi waktu yang dinanti-nantikan. Setelah berbulan-bulan menjalani rutinitas belajar, ini adalah momen yang menyenangkan untuk bersantai. Namun, libur sekolah sejatinya bukan sekadar jeda, melainkan juga peluang berharga untuk mempersiapkan langkah ke depan, khususnya bagi mereka yang baru saja menyelesaikan jenjang pendidikan sebelumnya.
Pendaftaran Siswa Baru Telah Dibuka
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Kabupaten Deiyai, sejumlah sekolah telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran berikutnya. Proses pendaftaran ini terbuka bagi siswa yang baru lulus dari TK/PAUD, SD, maupun SMP. Pemerintah daerah dan pihak sekolah mengimbau orang tua untuk segera mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah pilihan sebelum kuota penuh.
PPDB bukan sekadar proses administratif, tetapi merupakan langkah awal dalam menyusun masa depan anak. Karena itu, orang tua diharapkan benar-benar mempertimbangkan pilihan sekolah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan anak. Sekolah yang berkualitas akan mendukung perkembangan akademik maupun karakter anak secara optimal.
Masa Libur Sekolah, Jangan Lepas Pengawasan
Meskipun libur sekolah memberikan keleluasaan waktu, bukan berarti anak-anak dapat dibiarkan tanpa arahan. Di era digital saat ini, pengaruh lingkungan luar dapat masuk dengan sangat cepat, terutama melalui media sosial dan internet. Tanpa pengawasan yang memadai, anak-anak rentan terhadap berbagai pengaruh negatif seperti pergaulan bebas, kecanduan gadget, hingga perilaku menyimpang.
Peran orang tua menjadi kunci utama selama masa liburan. Kehadiran, komunikasi, dan perhatian dari orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tetap berada di jalur yang positif. Liburan harus menjadi waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan membentuk karakter anak melalui aktivitas-aktivitas yang mendidik.
Aktivitas Positif Selama Liburan
Daripada membiarkan anak-anak menghabiskan waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, orang tua bisa mengarahkan mereka pada kegiatan produktif yang dapat menambah wawasan serta keterampilan. Beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan selama liburan antara lain:
Membaca buku bersama untuk menumbuhkan minat literasi.
Berkebun atau merawat tanaman sebagai sarana belajar tentang alam.
Membantu pekerjaan rumah untuk melatih tanggung jawab.
Mengikuti pelatihan keterampilan seperti menggambar, membuat kerajinan, atau coding dasar.
Diskusi ringan di rumah seputar nilai-nilai kehidupan, sopan santun, dan cita-cita.
Kegiatan-kegiatan sederhana ini dapat membentuk karakter positif dan memperkaya pengalaman anak-anak di luar sekolah.
Waktu yang Tepat Memilih Sekolah Terbaik
Bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, memilih sekolah tidak boleh asal. Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, melainkan lingkungan yang akan membentuk cara berpikir, kebiasaan, hingga kepribadian anak.
Berikut beberapa hal penting yang patut diperhatikan saat memilih sekolah:
Fasilitas pendidikan yang lengkap: Pastikan sekolah memiliki ruang kelas yang layak, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas olahraga.
Tenaga pendidik yang profesional: Guru yang berkompeten dan berdedikasi mampu menginspirasi dan membimbing anak-anak dengan lebih efektif.
Program pembelajaran yang terstruktur: Sekolah yang baik tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter, keterampilan sosial, dan kecakapan hidup.
Menginvestasikan waktu dan perhatian untuk memilih sekolah yang tepat adalah langkah strategis yang akan berdampak besar bagi masa depan anak.
Kesimpulan: Libur adalah Peluang, Bukan Pelarian
Libur sekolah harus dimaknai sebagai peluang untuk menanamkan nilai-nilai baik, memperkuat relasi keluarga, dan mempersiapkan langkah pendidikan selanjutnya. Jangan jadikan libur sebagai alasan untuk melepaskan tanggung jawab mendidik anak. Justru pada masa inilah keterlibatan orang tua sangat menentukan arah perkembangan anak.
Mari bersama-sama—orang tua, guru, dan masyarakat—menciptakan lingkungan yang aman, mendidik, dan mendukung pertumbuhan generasi muda. Karena masa depan mereka adalah tanggung jawab kita hari ini.