Deiyai [SINAR BEMO] — Bencana alam kembali melanda Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Hujan deras disertai angin kencang memicu longsoran dari Gunung yang menghantam parah Gereja Antiokia Kegata di Distrik Piyaiye, Kampung Kegata, pada Jumat (7/11/2025) sore. Selain gereja yang baru diresmikan tahun lalu ini, lima rumah warga juga mengalami kerusakan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 15.20 WIT. Longsoran tanah dan batu-batu besar menghantam bangunan, menyebabkan Gereja Antiokia Kegata—yang merupakan bagian dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah III Papua Daerah Kegata—mengalami kerusakan total.
Menurut keterangan Ferdinan Bidau Mote, salah seorang warga Kampung Kegata, saat dihubungi pada Sabtu (8/11/2025), bencana ini telah melumpuhkan aktivitas harian warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Gereja mengalami kerusakan total, atap runtuh, badan gereja jatuh, longsoran menghantam gereja tembus di belakang. Gereja tidak bisa digunakan lagi karena di dalamnya semua rusak parah,” jelas Mote.
Selain Gereja, Mote juga menyebutkan setidaknya lima rumah warga tertimbun atau terdampak longsoran batu-batu besar. Akibatnya, warga yang rumahnya terdampak terpaksa harus mengungsi dan jemaat kini harus membuat rumah ibadah darurat.
Kejadian ini merupakan kali kedua wilayah tersebut dilanda bencana alam dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pada 27 Juni 2025, Gereja GKII di daerah Kegata juga dilanda banjir dan longsor yang sempat membuat jemaat harus bekerja keras membersihkan lumpur di dalam tempat ibadah mereka.
Mewakili jemaat dan masyarakat, Mote menyampaikan keluhan dan harapan serius kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai dan Provinsi Papua Tengah.
“Kami berharap kepada pemerintah sebagai wakil Tuhan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Kami memohon upaya pembangunan gereja baru agar kami bisa kembali beribadah, serta penanganan rumah warga yang tertimbun akibat longsoran,” pungkasnya.






