Deiyai [SINAR BEMO] – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Deiyai mengadakan pertemuan penting untuk membahas harga kebutuhan pokok (sembako) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi kerusakan akibat jalan di Kilometer 139–141 Trans Nabire–Ilaga. Jumat, 29 Agustus 2025.
Kerusakan jalan tersebut menyebabkan terhambatnya pasokan logistik sehingga harga di pasaran naik tajam. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Deiyai.
Kepala Dinas Perindag, Burno Mote Adii, SE, menegaskan akan segera membuat daftar harga acuan untuk sembako yang paling banyak dibeli masyarakat. Pedagang bisa naikkan harga karena kondisi tetapi tidak melampaui batas kewajaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalnya harga beras normal Rp10 ribu per kilo, sementara ada yang menjual hingga Rp 20 ribu, tidak mengapa tapi lebih dari itu tidak diperbolehkan. Kebijakan ini hanya berlaku sementara hingga akses distribusi kembali lancar. Jika kondisi jalan sudah pulih, maka harga akan kembali normal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP, Gergorius Mote, SE, menambahkan akan mendukung penuh langkah Dinas Perindag dengan pengawasan ketat di lapangan.
“Dulu kami juga pernah melakukan penangkapan harga. Kalau kedapatan pedagang menaikkan harga terlalu tinggi, kami sendiri yang turun langsung menutup kios. Saat itu kami melibatkan para kepala suku Jawa, Buton, Bugis, dan Makassar untuk membuat kesepakatan. Kali ini pun, Satpol PP dan pemuda siap mengawal Dinas Perindag,” tegasnya.
Kepala Dinas Kominfo, Okto Mote, menyarankan agar pemerintah juga melibatkan tokoh adat dan kepala suku dalam proses penetapan harga.
“Kalau bisa, undang para kepala suku untuk berdiskusi, lalu masukkan harga sesuai Standar Satuan Harga (SSH). Setelah itu, kita bisa turun bersama ke lapangan,” katanya.
Ketua KNPI Deiyai, Melison Dogopia, menyatakan akan mendukung penuh pengawasan harga oleh Dinas Perindag.
“KNPI siap mengawali monitoring harga di lapangan dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Melalui pertemuan ini, semua pihak sepakat untuk menjaga kestabilan harga sembako dan BBM agar masyarakat tidak semakin terbebani di tengah situasi sulit akibat akses jalan yang rusak.